Kamis, 18 Februari 2016

Living on Holand

       Setelah sebelumnya aku menceritakan garis besar pengalamanku tinggal di Belanda, kali ini aku akan ceritakan pengalaman ku selama disana.

       Aku berangkat dari Indonesia ke Belanda menggunakan direct flight dari bandara soeta ke schiphol selama 15jam, beruntungnya perjalananku ke Belanda tidaklah seorang diri sebab aku bersama kakakku yang juga akan melanjutkan pendidikan disana sehingga tidak terlalu bermasalah ketika harus selama 15jam dalam pesawat. Setibanya kami di Schiphol dan kami telah selesai check bagasi hal yang pertama kali kami lakukan adalah tarik tunai dana dalam mata uang euro (untuk hal ini kami memang sudah memiliki tabungan euro di salah satu bank di belanda yang punya cabang di jakarta). Setelah itu kami segera membeli OV-Chipkaart seharga € 7,50 kami fikir senilai itu sudah termasuk saldo ternyata belum sehingga kami mengisi saldo OV-Chipkaart kami masing-masing senilai €100. Selian itu kami juga membuat kartu diskon tahunan seharga €50 untuk diskon 40% perjalanan kereta diluar jam sibuk.

          Dari bandara Schiphol tujuan pertama kami adalah apartemenku di Leiden, karena barang yang kami bawa cukup banyak sehingga kami putuskan untuk menggunakan taksi. Dengan biaya €60 kami tiba di apartemenku, sebenarnya ini kali kedua aku ke Belanda tepatnya tinggal di apartemen ini sebelumnya 10 tahun yang lalu aku sempat liburan di sini ketika libur semester. Apartemenku ini memiliki 3 kamar dan 2 lantai, satu kamar di lantai 1 dan sisanya di lantai 2. Kami memutuskan untuk mengisi kamar yang lantai 2 dan kamar di lantai 1 untuk tamu. Setelah istirahat di kamar masing-masing kami memutuskan untuk berbelanja kebutuhan kami disini, meskipun untuk apartemen sudah lengkap termasuk dengan alat masak. Hal yang pertama kami beli adalah sepeda, kami memutuskan untuk membeli sepeda bekas seharga €75 untuk satu sepeda sudah termasuk dengan asuransi dan kunci pengaman ganda dengan banyak pertimbangan.

           Alat transportasi sudah kami miliki, setelah membeli kebab seharga €6 kami menuju Albert Heijn (AH) . AH adalah salah satu supermarket di Belanda, untuk membeli kebutuhan sehari-hari kami meski belakangan kami baru tahu bahwa harga di AH dapat dikategorikan cukup mahal di banding toko Aldi (namun tidak selengkap AH). Ketika di AH kami membagi tugas, aku membeli bahan makanan dan kakakku membeli sabun-sabun untuk mempersingkat waktu.

           Hal pertama yang aku beli adalah beras seharga €25 (10kg), baru selanjutnya aku membeli untuk lauk dan bumbu-bumbu. Aku membeli ayam (€ 2,54), udang (€4,99), telur (€3,69 = 20butir), keju (€6,81=535gr), susu (€1,98=2L)  dan bumbu-bumbu jika ditotal €50. Kakakku membeli sabun-sabun dengan total €75. Ada beberapa hal yang aku lupa beli yaitu roti dan kentang, yang kemudian aku beli di pasar tapi lupa harganya berapa. Karena ketika kesana sudah memasuki musim dingin jadi sepeda kami minta untuk dikirim saja ke apartemen meski dengan biaya ekstra, pulang belanja dari AH kami menggunakan trem.

        Esok harinya aku dan kakak mengurus verblijf ke walikota setelah itu kami berpisah saya pergi melihat pasar sebab hari itu hari rabu dan kakakku ke kampus mengurus keperluan kuliahnya. Dipasar aku beli beberapa roti dan kentang dan memilih cepat kembali ke apartemen karena sudah mulai kedinginan. Diapartemen aku memilih untuk streaming radio ppi dunia dan nonton beberapa video di internet. Masalah internet di belanda jangan diraguin deh, download film baru ditinggal masak air saja sudah selesai.

          Selama di Belanda aku juga mengunjungi kota-kota lainnya, menggunakan kereta dari Leiden ke kota-kota lain itu hanya sekitar €6-€11, biaya termahal itu ketika ke ede. Biaya makan diluar itu sekitar €6-€25.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar