A. Pengertian Penelitian
Research and Development
Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian
dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks
ini adalah tidak selalu berbentuk hardware
(buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa
juga perangkat lunak (software)
seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran pelatihan,
bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain (Anonim, 2012)
Borg and Gall
(1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut:Educational Research and development (R & D) is a process used
to develop and validate educational products. The steps of this process are
usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research
findings pertinent to the product to be developed, developing the products
based on these findings, field testing it in the setting where it will be used
eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the
filed-testing stage. In more rigorous programs of R&D, this cycle is
repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally
defined objectives
Penelitian Pendidikan dan
pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut
sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk
berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan
digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan
dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R &
D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut
memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.
Seals dan Richey (1994)
mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik
terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk
pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan
efektifitas.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa penelitian research and Development adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada.
B. Karakteristik Penelitian
Research and Development
Menurut
Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1.
Masalah yang ingin dipecahkan adalah
masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi
dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya
terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2.
Pengembangan model, pendekatan dan
metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian
kompetensi siswa.
3.
Proses pengembangan produk, validasi
yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu
dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut
seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan
secara akademik.
4.
Proses pengembangan model,
pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara
rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang
mencerminkan originalitas.
Sedangkan
motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan antara lain :
1.
Motif dasarnya bahwa penelitian
kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis
korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang
berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2.
Keadaan yang sangat kompleks dari
banyknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan
pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
3.
Penelitian bidang pendidikan secara
umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi
ketiadaan bukti.
Menurut
Sugiyono (2011:408) langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan
pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk
menguji keefektifan produk yang dimaksud, adalah :
Potensi dan
Masalah à Pengumpulan dataà Desain Produk à Validasi Desain à Revisi Desain à
Ujicoba Produk à Revisi Produk à Ujicoba Pemakaian à Produksi Massal
Potensi dan
masalah
Penelitian
ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada
produk yang
diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan
meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga
bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Sebagai
contoh sampah dapat dijadikan potensi jika kita dapat merubahnya sebagai
sesuatu yang lebih bermanfaat. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Masalah akan
terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat
ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Mengumpulkan
Informasi dan Studi Literatur
Setelah
potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
Studi ini
ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang
memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk
model, program, sistem, pendekatan, software dan sejenisnya
memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali konsep-konsep
atau teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literatur
secara intensif. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu
produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat
digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya.
Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling
tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Produk yang
dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti alat bantu
pembelajaran, buku, modul atau paket belajar, dll., atau perangkat lunak
seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan,
kurikulum, implementasi, evaluasi, instrumen pengukuran, dll. Beberapa kriteria
yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dikembangkan.
- Apakah produk yang akan dibuat penting untuk bidang pendidikan?
- Apakah produk yang akan dikembangkan memiliki nilai ilmu, keindahan dan kepraktisan?
- Apakah para pengembang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengembangkan produk ini?
- Dapatkah produk tersebut dikembangkan dalam jangka waktu yang tersedia?
Desain
Produk
Produk yang
dihasilkan dalam produk penelitian research and development bermacam-macam.
Sebagai contoh dalam bidang tekhnologi, orientasi produk teknologi yang dapat
dimafaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat
energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak
lain untuk memulainya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena
efektivitasya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
Validasi
Desain
Validasi
desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam
hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama
atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi
produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga
ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga
selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat
dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses
penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
Perbaikan
Desain
Setelah
desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya,
maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba
untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki
desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
Uji coba
Produk
Desain
produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus
dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diujicoba.
Pengujian dapat dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan
efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru.
Revisi
Produk
Pengujian
produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem
kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat
signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan
Ujicoba
Pemakaian
Setelah
pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu
penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut
diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem
kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul
guna untuk perbaikan lebih lanjut.
Revisi
Produk
Revisi
produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan
dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu
mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
Pembuatan
Produk Masal
Pembuatan
produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan
efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk
mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila
berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan
memenuhi. Jadi untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
Daftar pustaka
Borg and
Gall (1983). Educational Research, An
Introduction. New York and London. Longman Inc di unduh dari http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-pengembangan-development-research/
pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 11.46 WIB
Seels,
Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Teknologi Pembelajaran:
Definisi dan Kawasannya. Penerjemah
Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ.di unduh dari http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitian-pengembangan-development-research/
pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 11.48 WIB.
I Wayan Santyasa. (2009). Metode
penelitian Pengembangan & Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam
pelatihan bagi para Guru TK, SD, SMP, SME, dan SMK tanggal 12-14 Januari 2009.
Di kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Jurnal Pacsa Sarjana
Undiksha. Di unduh dari http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_tp/article/view/290
pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 12/09 WIB.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuatitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar